icon
Loading...

PFM vs PFZ - Perbandingan Teknologi Crown dan Bridge Modern

05 Nov 2025
FOCUS Dental Lab Team
PFM vs PFZ - Perbandingan Teknologi Crown dan Bridge Modern

Dalam dunia prostodontik, pemilihan material untuk crown dan bridge merupakan keputusan kritikal yang mempengaruhi kesuksesan jangka panjang restorasi. Dua teknologi yang sering dibandingkan adalah PFM (Porcelain Fused to Metal) dan PFZ (Porcelain Fused to Zirconia). Keduanya memiliki karakteristik unik yang sesuai untuk indikasi klinis berbeda.

PFM (Porcelain Fused to Metal) - Standar Emas Tradisional

PFM telah menjadi gold standard dalam fixed prosthodontics selama lebih dari 40 tahun. Teknologi ini menggabungkan kekuatan metal framework dengan estetika porselen veneer.

Struktur PFM

  • Core: Metal framework (noble, semi-noble, atau non-noble alloy)
  • Intermediate: Opaque layer untuk masking metal color
  • Surface: Porcelain layers (dentin, enamel, stain, glaze)

Keunggulan PFM:

Kekuatan Proven Track record klinis menunjukkan survival rate tinggi hingga 15-20 tahun dengan proper maintenance.

Cost-Effective Biaya produksi relatif ekonomis, terutama dengan base metal alloys.

Versatility Dapat digunakan untuk berbagai indikasi dari single crown hingga long-span bridges.

Adjustability Metal margin dapat disesuaikan chairside dengan relative ease.

Keterbatasan PFM:

Estetika Terbatas Metal framework dapat menyebabkan grayish appearance, terutama pada gingival margin.

Biocompatibility Issues Base metal dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu sensitif.

Complexity Memerlukan space adequate untuk metal dan porcelain layers.

PFZ (Porcelain Fused to Zirconia) - Teknologi Abad 21

PFZ merupakan evolusi dari PFM, menggunakan zirconia sebagai framework untuk mengatasi limitasi estetika dan biokompatibilitas metal.

Struktur PFZ

  • Core: Zirconia framework (Y-TZP)
  • Intermediate: Liner materials untuk bonding enhancement
  • Surface: Porcelain layers dengan formulasi khusus untuk zirconia

Keunggulan PFZ:

Estetika Superior White zirconia framework memberikan natural tooth color foundation, eliminasi grayish discoloration.

Biokompatibilitas Excellent Zirconia inert dan tidak menyebabkan reaksi alergi atau korosi.

Strength Optimal Flexural strength zirconia (900-1200 MPa) jauh superior dibanding metal alloys.

Metal-Free Memenuhi increasing demand untuk metal-free restorations.

Challenges PFZ:

Chipping Risk Porcelain-zirconia bonding lebih challenging, risiko chipping relatif tinggi.

Technical Sensitivity Memerlukan expertise khusus untuk optimal results.

Cost Factor Biaya material dan processing lebih tinggi dibanding PFM.

Perbandingan Klinis

Indikasi PFM:

  • Posterior restorations dengan estetika moderate
  • Long-span bridges memerlukan strength maksimal
  • Budget-conscious cases
  • Proven technique preference

Indikasi PFZ:

  • Anterior restorations dengan estetika priority
  • Metal allergy patients
  • Thin gingival biotype
  • Metal-free philosophy

Clinical Performance

PFM Success Rate:

  • 10-year survival: 85-95%
  • Complications: Metal exposure, porcelain fracture
  • Maintenance: Relatively straightforward

PFZ Success Rate:

  • 10-year survival: 80-90%
  • Complications: Porcelain chipping, technical sensitivity
  • Maintenance: Requires expertise

Rekomendasi Pemilihan

Pilih PFM jika:

  • Prioritas adalah proven track record
  • Budget menjadi pertimbangan utama
  • Posterior location dengan moderate esthetic demands
  • Familiar dengan technique

Pilih PFZ jika:

  • Estetika menjadi priority utama
  • Patient memiliki metal sensitivity
  • Anterior location dengan high esthetic demands
  • Commitment untuk metal-free treatment

Kedua teknologi memiliki tempat dalam modern prosthodontics. Pemilihan yang tepat tergantung pada careful assessment individual case factors, patient expectations, dan clinical expertise.

Scroll